| Ketua Umum | H Muhibbussabri A. Wahab |
| Sekretaris Jenderal | Syahminan Zakaria |
| Bendahara Umum | Eddi Shadiqin |
| Kantor Pusat | Jl. Dr. Mr. T. Muhammad Hasan, Gp. Batoh, Kec. Lueng Bata. Kota Banda Aceh. Prov Aceh 23246 |
| Tahun didirikan | 2007 |
Sejarah partai Darul Aceh tidak jauh dari Partai Daulat Aceh (PDA) yang didirikan oleh beberapa ulama pada tahun 2007. Namun pada tahun 2011 PDA beberapa kali berganti nama menjadi partai Damai Aceh dan partai Daerah Aceh hal tersebut terjadi atas inisiasi salah satu tokohnya Abu Panton yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA). Hingga akhirnya pada 2021 mereka menetapkan nama PDA menjadi Partai Darul Aceh.
Bahwa guna mewujudkan cita-cita para ulama dan cita-cita rakyat Aceh, perlu adanya wadah perjuangan bersama yang kuat dan terpercaya sebagai sarana penyaluran aspirasi dan menyatukan berbagai potensi, serta terlibat aktif dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, nasional, dan bahkan ikut aktif mendorong ketertiban dunia, serta perdamaian abadi dengan mengutamakan akhlaqul karimah.
Dalam AD/ARTnya Partai Darul Aceh menyampaikan bahwa Partai Darul Aceh berasaskan Islam dengan itiqad Ahlussunnah Wal Jama.ah serta Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.
Prinsip perjuangan
Prinsip perjuangan partai adalah ibadah sebagai bagian dan ikhtiar mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka juga menyampaikan Partai Darul Aceh bersifat keindonesiaan, keacehan, musyawarah, meusajan, Gotong royong , dan terbuka.
Terwujudnya masyarakat ACEH yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia dan akhirat.
Tidak ditemukan misi PDA dalam websitenya.
Abu Panton merupakan ulama kharismatik Aceh. Ia sangat disegani oleh masyarakat Aceh. Perannya dalam menjadikan Aceh sebagai bagian dari Republik Indonesia sangat besar. Panton, selalu berkomitmen untuk menjaga kedaimaian dan menghindari konflik di wilayah Aceh maka dari itu ia dengan beberapa ulama Aceh lainnya mendirikan Partai Darul Aceh, sebagai bentuk perjuangan non konfrontasi rakyat Aceh.
PDA memulai debut pemilunya pada tahun 2009 sewaktu itu PDA berhasil meraup suara sebanyak 39.706 atau sekitar 1.85% suara sah.
Setelah itu PDA kembali mengikuti pemilu pada tahun 2014 dengan nama Partai Damai Aceh, PDA berhasil meraih suara sebanyak 72.721 sehingga ia berhasil meraih 1 kursi di DPR Aceh.
Terakhir, pada 2019 suara PDA mengalami peningkatan dengan meraih suara sebanyak 87,743 dan meraih 6 kursi di DPR Aceh. 3.30% perolehan
Berikut beberapa potensi kecurangan yang dapat terjadi ditahap ini:
Pembagian sisa surat undangan
Pembagian sisa surat undangan untuk memilih yang dibagikan kepada mereka yang tidak berhak.
Memindahkan suara calon
Memindahkan suara calon legislator kepada calon legislator lain dalam satu partai atau memasukkan suara partai ke calon legislator tertentu.
Jual beli rekapitulasi suara
Jual beli rekapitulasi suara, utamanya bagi partai yang tidak lolos parliamentary threshold.
Apakah Anda menemukan kecurangan
seperti contoh disekitar anda?
